Kumpulan Informasi Terbaru Langsung Dikutip Oleh Harry Sinaga

Selamat Datang Di Harry Blogspot << Jangan Lupa Besok Mampir Lagi Ya (Om, Abang, Kakak, Adek, Ito, Tulang, Oppung, Bapatua, Amang Uda dll)

Thursday, March 8, 2012

Bisnis 247

Tentang Bisnis247 Apa Itu Bisnis247? Bisnis247 adalah bisnis yang online terus menerus 24 jam sehari 7 hari seminggu. Jadi Bisnis247 = Bisnis Online. Secara umum, definisi dari Bisnis Online adalah bisnis yang menggunakan media internet sebagai media pemasaran produk dan jasanya. Jadi internet hanyalah media. Produk yang dipasarkan bisa berupa produk fisik, produk digital maupun jasa. Untuk produk fisik memerlukan pengiriman produk melalui Pos kepada alamat pembeli sedangkan untuk produk digital, pembeli menggunakan akses koneksi internet untuk mendownload produk digital tersebut ke komputernya. Dan untuk Jasa, tergantung jenis Jasa apa yang Anda tawarkan seperti jasa iklan, jasa penulisan, jasa informasi, jasa penyimpanan dan lain-lain. Bisnis Online bukanlah bisnis yang rumit, Anda bisa memasarkan produk fisik melalui internet, dengan mengatur cara pembayaran, dan kemudian mengirimkan produk fisik tersebut ke alamat pembeli di seluruh dunia. Apa Keuntungan Memiliki Bisnis Online? Salah satu keuntungan memiliki Bisnis Online yaitu faktor leverage (daya ungkit) pemasarannya. Coba bandingkan bila Anda menjalankan bisnis secara offline (bisnis sehari-hari) biasanya Anda terbatasi dalam memasarkan produk dan jasa Anda pada suatu wilayah kota atau dalam satu negara saja, tetapi dengan memasarkan produk secara online menggunakan media internet, Anda bisa memasarkannya ke seluruh Indonesia dan ke luar negeri. Pasar Anda sangat besar. Dengan pasar yang sangat besar tersebut, akan memberikan faktor kali (leverage) yang sangat besar dalam kecepatan menghasilkan uang. Keuntungan lainnya memiliki Bisnis Online yaitu Bisnis Online bisa diotomatisasi dengan menggunakan sistem penjualan dan follow up yang Anda atur sebelumnya. Jadi ibaratkan Bisnis Online Anda adalah sebuah toko, maka toko Anda tersebut akan buka 24 jam sehari 7 hari seminggu non stop melayani pembeli dari seluruh dunia dan setiap calon pembeli akan difollow-up secara otomatis menggunakan sistem. Karena perpaduan dua hal tersebut yaitu faktor kali dalam pemasaran dan Bisnis Online tersebut bisa diotomatisasi, berjalan non stop 24 jam sehari 7 hari seminggu maka Bisnis Online yang kita jalankan bisa menciptakan kecepatan dalam menghasilkan uang.

Bisnis

Tutorial Program Iklan AdBrite

adbrite1
Peluang bisnis di internet sangat sangat banyak, memang dunia internet marketing luar biasa. Ada peluang bisnis dari polling, peluang bisnis download, peluang bisnis afiliasi dan lain-lain. Kali ini saya ingin memberikan tutorial Adbrite. Apa sih AdBrite? Itu lho program iklan yang seperti Google Adsense, cara kerjanyapun hampir sama yaitu dengan memasang iklan di web atau blog anda. Apabila pengunjung meng-klik iklan tersebut maka anda mendapat uang yang jumlahnya berbeda-beda untuk setiap iklan, mulai dari US$0,01 sampai dengan jumlah tertentu untuk setiap kliknya. Saya kira program pay per-click atau PPC sudah tidak asing lagi bagi anda. Sedikit berbeda dengan iklan Google Adsense yang muncul otomatis sesuai konten halaman situs, sedangkan iklan AdBrite ini ditentukan sendiri oleh pemilik situs, wah enak dong.
Disamping itu, ada hal yang menarik lagi dari peluang bisnis AdBrite ini, yaitu pemilik situs tidak hanya dapat menerima uang dari perklik iklannya saja, AdBrite juga memberikan peluang berbasis impresi setiap halaman yang terbuka. Jadi anda cukup memajang iklan pada suatu halaman web/ blog, setiap kali halaman yang menayangkan iklan AdBrite terbuka atau dibaca pengunjung, maka Anda mendapatkan poin. Wah enak sekali dong bagi pemilik situs yang trafik pengunjungnya tinggi. Impresi ini berlaku pada masing-masing kelompok iklan, contohnya begini kalau satu halaman blog anda menayangkan 2 kelompok iklan maka jumlah impresinya ada 2. Luar biasa khan peluang bisnis AdBrite ini, makanya kalau ingin bergabung ikuti tutorial berikut ini :
1. Buka situs AdBrite bisa klik Peluang Bisnis AdBrite
2. Klik link Publisher atau pada bagian Web Publisher, Sell Ads klik tombol Learn More. Lalu Start Now. Kalau dibuka dari Pada halaman utama AdBrite, bagian Website Owners, klik tombol Create An Account untuk membuat keanggotaan baru. Kemudian Klik Sign Up Now
3. Lalu isi formulir pendaftaran dengan data-data yang diminta. Pada bagian Minimum Check Amount, isi paling kecil $5. Saran saya isi diatas $100. Lalu pada bagian Make Checks Payable, isi dengan nama sesuai kartu identitas untuk memudahkan pencairan check komisinya nanti.
4. Setelah data formulir diisi dengan benar, beri tanda centang pada bagian I Accept the above terms and conditions, kemudian klik tombol I’am ready to create my ad zone! atau Next: Create An Ad Zone On Your Site kalau dibuka dari halaman depan.
5. Selanjutnya jika proses registrasi selesai, anda akan dibawa ke halaman utama situs AdBrite dan nama anda akan muncul disudut kanan atas.
Memasang Iklan AdBrite.
Saya anggap anda sedang dalam kondisi Sign In.
1. Klik tab For Publisher, kemudian klik tab Manage Ad Zones lalu Set Up Ad Zones
2. Pada halaman ini anda dapat memilih iklan seperti apa yang akan ditampilkan. Ada tiga pilihan yang bisa Anda gunakan.
  • Banner and/or text ads. Iklan ini tampil berupa gambar dan atau text.
  • Full page ads. Iklan dengan halaman penuh yang disisipkan diantara halaman konten web / blog Anda.
  • Inline ads. Iklan ini disisipkan dalam kata kunci pada konten situs. Kata-kata tertentu bila mouse diarahkan akan muncul iklan. Jadi iklannya tersamar dibalik kata-kata dan dibayar bila diklik.
3. Setelah anda memilih model iklan yang ingin ditampilkan, klik tombol Next: Set Ads Specs
4. Tentukan ukuran iklan yang ingin ditampilkan pada bagian Pick a size. Anda juga bisa mengatur warna huruf judul, text, garis pinggir dan background.
5. Pada bagian Ad Content, pilih jenis iklan. Semua iklan atau tertentu saja. Kemudian centang Auto approve ads.
6. Selanjutnya anda bisa mengatur headline dan text iklan. Selanjutnya klik tombol Next: Describe Your Site
7. Setelah masuk Describe Your Site, bagian pertama adalah Site Info. Isikan informasi tentang web atau blog Anda (sebaiknya menggunakan bahasa Inggris).
8. Pada bagian Keywords, masukanlah semua kata kunci yang relevan dan sesuai dengan situs Anda, pisahkan dengan tanda koma. Atur kategori dan sub-kategori yang sesuai dengan situs Anda. Lalu klik tombol Next: Set Pricing.
9. Di bagian Pricing options, pilih opsi No, terutama bagi yang belum pernah menggunakan AdBrite. Selanjutnya klik tombol Next: Get Ad Code HTML
10. Copy kode HTML tersebut, lalu pasang di situs Anda. Perlu diketahui bahwa iklan akan muncul setelah lebih kurang 24 jam. Jika selama 24 jam belum muncul juga, berarti AdBrite sedang menunggu hits situs anda bertambah, setelah itu baru AdBrite menayangkan iklannya. Selamat mencoba.

Monday, December 26, 2011

ARTIKEL KEWARGANEGARAAN TENTANG DAMPAK KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME

TUGAS MANDIRI

DAMPAK KORUPSI , KOLUSI DAN NEPOTISME

I. KORUPSI

i. PENGERTIAN KORUPSI
Pengertian Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok). Secara harfiah, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus|politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur sebagai berikut:

• perbuatan melawan hukum;
• penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;
• memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;
• merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;
Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya:
• memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);
• penggelapan dalam jabatan;
• pemerasan dalam jabatan;
• ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);
• menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).

Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah|pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.

Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal seperti penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalah ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk membedakan antara korupsi dan kriminalitas|kejahatan.



Tergantung dari negaranya atau wilayah hukumnya, ada perbedaan antara yang dianggap korupsi atau tidak. Sebagai contoh, pendanaan partai politik ada yang legal di satu tempat namun ada juga yang tidak legal di tempat lain.

ii. KONDISI YANG MENDUKUNG MUNCULNYA KORUPSI
• Konsentrasi kekuasan di pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat, seperti yang sering terlihat di rezim-rezim yang bukan demokratik.
• Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah
• Kampanye-kampanye politik yang mahal, dengan pengeluaran lebih besar dari pendanaan politik yang normal.
• Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar.
• Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan "teman lama".
• Lemahnya ketertiban hukum.
• Lemahnya profesi hukum.
• Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa.
• Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.
• Rakyat yang cuek, tidak tertarik, atau mudah dibohongi yang gagal memberikan perhatian yang cukup ke pemilihan umum.
• Ketidakadaannya kontrol yang cukup untuk mencegah penyuapan atau "sumbangan kampanye".


iii. DAMPAK NEGATIF YANG DI TIMBULKAN

1) DEMOKRASI
Korupsi menunjukan tantangan serius terhadap pembangunan. Di dalam dunia politik, korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik (good governance) dengan cara menghancurkan proses formal. Korupsi di pemilihan umum dan di badan legislatif mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di pembentukan kebijaksanaan; korupsi di sistem pengadilan menghentikan ketertiban hukum; dan korupsi di pemerintahan publik menghasilkan ketidak-seimbangan dalam pelayanan masyarakat. Secara umum, korupsi mengkikis kemampuan institusi dari pemerintah, karena pengabaian prosedur, penyedotan sumber daya, dan pejabat diangkat atau dinaikan jabatan bukan karena prestasi. Pada saat yang bersamaan, korupsi mempersulit legitimasi pemerintahan dan nilai demokrasi seperti kepercayaan dan toleransi.

2) EKONOMI
Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan ketidak efisienan yang tinggi. Dalam sektor privat, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat korup, dan risiko pembatalan perjanjian atau karena penyelidikan. Walaupun ada yang menyatakan bahwa korupsi mengurangi ongkos (niaga) dengan mempermudah birokrasi, konsensus yang baru muncul berkesimpulan bahwa ketersediaan sogokan menyebabkan pejabat untuk membuat aturan-aturan baru dan hambatan baru. Dimana korupsi menyebabkan inflasi ongkos niaga, korupsi juga mengacaukan "lapangan perniagaan". Perusahaan yang memiliki koneksi dilindungi dari persaingan dan sebagai hasilnya mempertahankan perusahaan-perusahaan yang tidak efisien.
Korupsi menimbulkan distorsi (kekacauan) di dalam sektor publik dengan mengalihkan investasi publik ke proyek-proyek masyarakat yang mana sogokan dan upah tersedia lebih banyak. Pejabat mungkin menambah kompleksitas proyek masyarakat untuk menyembunyikan praktek korupsi, yang akhirnya menghasilkan lebih banyak kekacauan. Korupsi juga mengurangi pemenuhan syarat-syarat keamanan bangunan, lingkungan hidup, atau aturan-aturan lain. Korupsi juga mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan dan infrastruktur; dan menambahkan tekanan-tekanan terhadap anggaran pemerintah.
Para pakar ekonomi memberikan pendapat bahwa salah satu faktor keterbelakangan pembangunan ekonomi di Afrika dan Asia, terutama di Afrika, adalah korupsi yang berbentuk penagihan sewa yang menyebabkan perpindahan penanaman modal (capital investment) ke luar negeri, bukannya diinvestasikan ke dalam negeri (maka adanya ejekan yang sering benar bahwa ada diktator Afrika yang memiliki rekening bank di Swiss). Berbeda sekali dengan diktator Asia, seperti Soeharto yang sering mengambil satu potongan dari semuanya (meminta sogok), namun lebih memberikan kondisi untuk pembangunan, melalui investasi infrastruktur, ketertiban hukum, dan lain-lain. Pakar dari Universitas Massachussetts memperkirakan dari tahun 1970 sampai 1996, pelarian modal dari 30 negara sub-Sahara berjumlah US $187 triliun, melebihi dari jumlah utang luar negeri mereka sendiri.
(Hasilnya, dalam artian pembangunan (atau kurangnya pembangunan) telah dibuatkan modelnya dalam satu teori oleh ekonomis Mancur Olson). Dalam kasus Afrika, salah satu faktornya adalah ketidak-stabilan politik, dan juga kenyataan bahwa pemerintahan baru sering menyegel aset-aset pemerintah lama yang sering didapat dari korupsi. Ini memberi dorongan bagi para pejabat untuk menumpuk kekayaan mereka di luar negeri, diluar jangkauan dari ekspropriasi di masa depan.

3) KESEJAHTERAAN UMUM NEGARA
Korupsi politis ada dibanyak negara, dan memberikan ancaman besar bagi warga negaranya. Korupsi politis berarti kebijaksanaan pemerintah sering menguntungkan pemberi sogok, bukannya rakyat luas. Satu contoh lagi adalah bagaimana politikus membuat peraturan yang melindungi perusahaan besar, namun merugikan perusahaan-perusahaan kecil (SME). Politikus-politikus "pro-bisnis" ini hanya mengembalikan pertolongan kepada perusahaan besar yang memberikan sumbangan besar kepada kampanye pemilu mereka.


iv. BENTUK-BENTUK PENYALAHGUNAAN
Korupsi mencakup penyalahgunaan oleh pejabat pemerintah seperti penggelapan dan nepotisme, juga penyalahgunaan yang menghubungkan sektor swasta dan pemerintahan seperti penyogokan, pemerasan, campuran tangan, dan penipuan.

1) Penyogokan: penyogok dan penerima sogokan
Korupsi memerlukan dua pihak yang korup: pemberi sogokan (penyogok) dan penerima sogokan. Di beberapa negara, budaya penyogokan mencakup semua aspek hidup sehari-hari, meniadakan kemungkinan untuk berniaga tanpa terlibat penyogokan.
Negara-negara yang paling sering memberikan sogokan pada umumnya tidak sama dengan negara-negara yang paling sering menerima sogokan.

Duabelas negara yang paling kurang korupsinya, menurut survey persepsi (anggapan ttg korupsi oleh rakyat) oleh Transparansi Internasional di tahun 2001 adalah sebagai berikut (disusun menurut abjad):

Australia, Kanada, Denmark, Finlandia, Islandia, Luxemburg, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Singapura, Swedia, dan Swiss

Menurut survei persepsi korupsi , tigabelas negara yang paling korup adalah (disusun menurut abjad):
Azerbaijan, Bangladesh, Bolivia, Kamerun, Indonesia,Irak, Kenya, Nigeria, Pakistan, Rusia, Tanzania, Uganda, dan Ukraina
Namun demikian, nilai dari survei tersebut masih diperdebatkan karena ini dilakukan berdasarkan persepsi subyektif dari para peserta survei tersebut, bukan dari penghitungan langsung korupsi yg terjadi (karena survey semacam itu juga tidak ada)
Sumbangan kampanye dan "uang lembek"
Di arena politik, sangatlah sulit untuk membuktikan korupsi, namun lebih sulit lagi untuk membuktikan ketidakadaannya. Maka dari itu, sering banyak ada gosip menyangkut politisi.
Politisi terjebak di posisi lemah karena keperluan mereka untuk meminta sumbangan keuangan untuk kampanye mereka. Sering mereka terlihat untuk bertindak hanya demi keuntungan mereka yang telah menyumbangkan uang, yang akhirnya menyebabkan munculnya tuduhan korupsi politis.

2) Tuduhan korupsi sebagai alat politik
Sering terjadi di mana politisi mencari cara untuk mencoreng lawan mereka dengan tuduhan korupsi. Di Republik Rakyat Cina, fenomena ini digunakan oleh Zhu Rongji, dan yang terakhir, oleh Hu Jintao untuk melemahkan lawan-lawan politik mereka.

3) Mengukur korupsi
Mengukur korupsi - dalam artian statistik, untuk membandingkan beberapa negara, secara alami adalah tidak sederhana, karena para pelakunya pada umumnya ingin bersembunyi. Transparansi Internasional, LSM terkemuka di bidang anti korupsi, menyediakan tiga tolok ukur, yang diterbitkan setiap tahun: Indeks Persepsi Korupsi (berdasarkan dari pendapat para ahli tentang seberapa korup negara-negara ini); Barometer Korupsi Global (berdasarkan survei pandangan rakyat terhadap persepsi dan pengalaman mereka dengan korupsi); dan Survei Pemberi Sogok, yang melihat seberapa rela perusahaan-perusahaan asing memberikan sogok. Transparansi Internasional juga menerbitkan Laporan Korupsi Global; edisi tahun 2004 berfokus kepada korupsi politis. Bank Dunia mengumpulkan sejumlah data tentang korupsi, termasuk sejumlah Indikator Kepemerintahan.


II. KOLUSI

v. PENGERTIAN KOLUSI
Di dalam bidang studi ekonomi, kolusi terjadi di dalam satu bidang industri disaat beberapa perusahaan saingan bekerja sama untuk kepentingan mereka bersama. Kolusi paling sering terjadi dalam satu bentuk pasar oligopoli, dimana keputusan beberapa perusahaan untuk bekerja sama, dapat secara signifikan mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Kartel adalah kasus khusus dari kolusi berlebihan, yang juga dikenal sebagai kolusi tersembunyi.
kolusi merupakan sikap dan perbuatan tidak jujur dengan membuat kesepakatan secara tersembunyi dalam melakukan kesepakatan perjanjian yang diwarnai dengan pemberian uang atau fasilitas tertentu sebagai pelicin agar segala urusannya menjadi lancer



III. NEPOTISME

vi. PENGERTIAN NEPOTISME
Nepotisme berarti lebih memilih saudara atau teman akrab berdasarkan hubungannya bukan berdasarkan kemampuannya. Kata ini biasanya digunakan dalam konteks derogatori.
Sebagai contoh, kalau seorang manajer mengangkat atau menaikan jabatan seorang saudara, bukannya seseorang yang lebih berkualifikasi namun bukan saudara, manajer tersebut akan bersalah karena nepotisme. Pakar-pakar biologi telah mengisyaratkan bahwa tendensi terhadap nepotisme adalah berdasarkan naluri, sebagai salah satu bentuk dari pemilihan saudara.
Kata nepotisme berasal dari kata Latin nepos, yang berarti “keponakan” atau “cucu”. Pada Abad Pertengahan beberapa paus Katholik dan uskup- yang telah mengambil janji “chastity” , sehingga biasanya tidak mempunyai anak kandung – memberikan kedudukan khusus kepada keponakannya seolah-olah seperti kepada anaknya sendiri. Beberapa paus diketahui mengangkat keponakan dan saudara lainnya menjadi kardinal. Seringkali, penunjukan tersebut digunakan untuk melanjutkan “dinasti” kepausan. Contohnya, Paus Kallistus III, dari keluarga Borja, mengangkat dua keponakannya menjadi kardinal; salah satunya, Rodrigo, kemudian menggunakan posisinya kardinalnya sebagai batu loncatan ke posisi paus, menjadi Paus Aleksander VI. Kebetulan, Alexander mengangkat Alessandro Farnese, adik kekasih gelapnya, menjadi kardinal; Farnese kemudian menjadi Paus Paulus III. Paul juga melakukan nepotisme, dengan menunjuk dua keponakannya (umur 14 tahun dan 16 tahun) sebagai Kardinal. Praktek seperti ini akhirnya diakhiri oleh Paus Innosensius XII yang mengeluarkan bulla kepausan Romanum decet pontificem pada tahun 1692. Bulla kepausan ini melarang semua paus di seluruh masa untuk mewariskan tanah milik, kantor, atau pendapatan kepada saudara, dengan pengecualian bahwa seseorang saudara yang paling bermutu dapat dijadikan seorang Kardinal.

Friday, October 28, 2011

Get Your Ex Girkfriend Back

Can you get your ex girlfriend back?

To get her back, you need to change how she perceives you as a man and how much she feels for you sexually. This cannot be done with words alone. You need to alter your behavior, actions AND words.

Almost every guy has a girlfriend they wish they could get back.

I personally don’t have that problem anymore because most of my ex GFs are still trying to get me back. Why? My “perfect girlfriend” cheated on me and then broke up with me a long time ago and the whole experienced killed my confidence and self-esteem. Eventually, I got the point where I was sick and tired of being single and feeling lonely and I decided to work out the secrets to success with women.

Since discovering the attraction, dating & relationship secrets that I’ve been teaching here at The Modern Man for the last 5 years, NO woman has ever wanted to break up with me (not even close). However, despite my new found success with women, I do have a HUGE AMOUNT of sympathy and empathy for guys who want to get an ex girlfriend back. So, I’m willing to help out!

Let’s begin…

The Way it Usually Works
A few months after a break up, most people eventually realize that their relationship had run its course and breaking up was a good idea after all. The two individuals then move on to a new chapter in their lives by dating other people.

Sometimes however, a man (for example) is left grieving and can’t think of anything else but how to get his ex girlfriend back. He finds it difficult to eat, sleep and concentrate on anything for too long before he’s back to thinking about his ex. Nothing that anyone says about “moving on” and “plenty of fish in the sea” makes any sense to him. He wants his ex-girlfriend back…NOW! He feels that what he had with her was special and he couldn’t find the same type of love and experience with another woman.

Do You Want Her Back or Need Her Back?
The first thing you need to determine is whether you want her back or if you feel that you need her back. This is a very important distinction that changes the whole argument.

If you want her back because what you had was a really good thing that somehow got messed up, you definitely have a reason to try and get her back and it is possible that you will get her back. On the other hand, if you feel as if you need her back because you’re too scared or lazy to go out there and find a new girlfriend, then you probably need to stop and be honest with yourself. If I am to be honest with you as I always am, I would say this:

You may not be able to see it now, but you’ll likely have several more important relationships throughout your life. This woman may be special to you right now, but if you had 3 or 4 other attractive women who were interested in you right now, you probably wouldn’t be so worried about losing her. Likewise, if you knew that you could go out and approach a woman in a bar and get a positive response every time, you probably wouldn’t be so worried about trying to meet new women.

I know, I know! You don’t want to hear that though, do you? Let’s get back to your relationship with your ex…

Why Did You Break Up?
Most breakups don’t happen out of the blue. There are often many warning signs that you either ignored or failed to notice because you weren’t as emotionally and intellectually involved in the relationship as you should have been. In other words, you wooed her, you won her and you then dropped the ball and took her for granted. Usually though, most of the guys who want to get their ex-girlfriend back have either become too needy, too protective or too much of a wuss around her. If that is you, I recommend you read The Flow and learn how to avoid making the same mistakes in future, as well as the correct way to maintain your confidence and a woman’s attraction in a relationship.

Did Either of You Cheat?
Cheating causes a huge loss of trust that will be very difficult, but not always impossible to get past. If there was infidelity, who was the one who was unfaithful?

If you were the one who cheated, then you not only have to be sincerely sorry for it, but you need to truly know in your heart that you won’t do it to her again and then slowly rebuild her trust in you. That is, if she’s willing to take you back! On the other hand, if she was the person who slept with someone else, you must determine if you’re willing to live with her indiscretion and not hold it against her in the future. Be warned though: Most studies show that people who cheat in relationships usually end up doing it again, so I would personally you advise to break up with her and move on. That will be less painful that getting back together, falling deeper in love only to have her go and cheat again.

If you decide to forgive her, but continue to bring up the past, especially when you’re fighting or you want to ‘hurt’ her, your relationship will eventually end anyway. So, you might as well just move on and find a new girlfriend. When you begin a new relationship with the next woman, you have to make sure that the resentment and distrust you felt for your ex isn’t carried into your new relationship. You can’t punish your new girlfriend for another woman’s mistake by being overly suspicious, guarded and not trusting her. That will only set you up for yet another breakup.

Only you can determine if your current relationship (and what’s left of it) is worth saving despite the fact that your girlfriend has surrendered to another man and openly let him penetrate her body and mind. If she says she didn’t enjoy it and only had sex with him to get over you or get revenge, she is most likely lying. The last time I checked (…last night!), sex IS VERY enjoyable last time, so she “probably” enjoyed it.

Deciding whether you will forgive and forget is a very personal choice and you should think long and hard about what are willing to accept. Only you know how much you’re willing risk to be with her. However, if you’re only getting back with her because you’re scared to face the world alone, prepare for further heartbreak. She will sense your weakness, it will turn her off at a deep level and she will then feel the need to break up with you once and for all.

“We Have to Talk”
If you’ve missed or ignored all of the warning signs that your girlfriend has been unhappy and now wants to break up with you, how you handle the inevitable “We have to talk” discussion can greatly affect whether or not you can win your girlfriend back immediately or if it will take more work on your part.

It is always more difficult to fix things if she will only say something like, “I’m sorry, but I need more space,” “It’s not you, it’s me,” or gives you another vague reason for the breakup. If that’s all she gives you to work with, you’ll have to do some really important soul-searching to determine what part you may have played in the breakup. You need to decide if her wanting to end your relationship was justified, what you’re willing to do to correct any mistakes and if you really should be expected to change at all. After all, maybe it is her that is the problem.

Usually though, most women will never tell you the real reason why they want to break up with you. If a woman says, “I think we’ve changed as people” it could actually mean that she’s no longer attracted to you or she simply wants to have fun again by sleeping with new men. It is very difficult to get that type of truth out of someone because they don’t want to hurt your feelings or look selfish for going after what they want.

If she is simply upset that you don’t spend enough time together, you watch too much sports on TV or other simple things that you can fix, you have a good chance of getting her back. However, if it is more personal things like she has lost attraction for you because you’ve become too needy, too protective or you’re not really going after anything in life and just want to spend all your time with her, the truth is that you’ve probably lost her and won’t get her back.

All Talk, No Action
Actions always speak louder than words. Telling her you’re going to change isn’t going to make her believe you more than if you actually show her how you’ve changed (e.g. by being more confident, not being such a wuss, having a purpose in life other than just her, etc.). If you don’t know what to change, read The Flow and learn what attracts women and what turns them off.

The Do’s and Don’ts If You Have Already Broken Up

* Don’t plead, beg, whine or otherwise put yourself into a position where you’re giving up your power in the relationship. It won’t have the effect you desire, but will instead cause her to lose respect for you, lose attraction for you and feel like she wants to be further away from you.
Women are most attracted to men who are mentally and emotionally strong (e.g. confident, not needy, masculine, not insecure, etc). Giving up your power and acting desperate is not what a woman is looking for.
* Don’t hound her with calls, letters and text messages. You will only come off as pathetic.
* Don’t call her friends or family and ask for their help because you miss her so much and you want her back. You’ll embarrass and anger her and what might have been a potentially ‘friendly’ breakup with a possibility of reconciliation is going to escalate to her potentially telling you to stay out of her life forever.
* Do demonstrate that you’re still happy with or without her. Talk confidently, do fun things, catch up with friends, go out to party and enjoy yourself.
* Do display the cheeky humor, charm, and confidence that originally won her over whenever your paths cross.
* Do post photos on Facebook of you hanging out with other women and having a good time with friends. This works better than trying to convince her to take you back. Let her see that you’re a valuable guy and she will be more likely to rethink her decision.
* Do something to maintain your self-esteem (possibly try the 30 Day Challenge if you’re up for it) and start casually dating some new women without shoving it in her face.

Will You Get Her Back?
If your relationship wasn’t meant to be anything more than it was, then you will need to come to terms with the fact that you have been through a difficult learning experience and then take the lessons learned from this relationship into the next to make it more successful.

If you are meant to get back together and if she really does love you and want you back, she will realize that in good time. Sometimes, a woman will run back to you as soon as she sees that she’s lost something valuable. Sometimes, she will need to “get out there” and date for a while before she realizes that she is meant to be with you. However, if your girlfriend broke up with you because you became weak, needy or too protective, you really don’t have much chance of getting her back in the short term. 5-10 years down the track maybe, but by that point you will have moved on and found love again.

Have a Question?
I’m interested to know if you need help with this. Ask me your questions and I’ll give you some advice and strategy to get your ex girlfriend back.

Get Your Ex Boyfriend Back

The Real Secret to Making Your Ex Boyfriend Want You
With all of the advice I've given over the years it is funny how easy it can be to overlook the simplicity of human relationships. We always believe that our situation is unique or complex even though throughout the history of the earth millions have suffered through the same experience. There is a core reason why we are attracted to certain people, and the closer you can get to generating that feeling for your ex the better your odds will be to get back together.

So what am I talking about? Watch the video to find out!



Tips to Get Your Ex Boyfriend Back If He Has a New Girlfriend
Just because your ex boyfriend is dating someone new doesn't mean all hope is lost for getting back together. For starters, rebound relationships rarely last because they are based almost exclusively on looks or lust. Whatever the reason was for why your ex dumped you, their new girlfriend is likely just being used to satisfy their immediate needs. The chances of them building a strong interpersonal friendship with them are not very good.

As simple as it sounds, the best way to get your ex boyfriend back under these circumstances is to simply be yourself and enjoy life. You shouldn't waste time trying to size up your competition because they really have nothing to do with you and your ex. In fact, you can make a bigger statement about yourself by ignoring her or politely introducing yourself.

Keep in mind that your main objective here is to steal your ex back. To be successful you'll need to show your ex everything they are missing by not being with you. This is why you want be seen smiling and having fun with your best friends. Facebook is a good tool for showing off your social status activities. Post regular updates and pictures of yourself as if you are having the time of your life. The idea of course is to prove you don't need a boyfriend to have fun.

Don't shy away from interacting with your ex during this time. Remember that you wan them to notice you. Bump into them whenever possible and maintain a positive and slightly flirtatious tone of conversation. This can really mess with their mind because they expect you to be bitter and depressed after your breakup.

If you can build up your social popularity while keeping your ex's attention you will eventually generate some attraction from them. When this starts to happen you want to drag it out and keep them wanting more. Don't fall for the temptation of hooking up with your ex before they have committed to you. Your best asset is being the one thing they can't have. If you give-in too early then you will become nothing more than their hookup call.